Ramalan Jayabaya tentang
harta duniawi
mbah subowo.
Dalam kehidupan
jaman modern, berbagai kemudahan diberikan oleh pabrikan kepada konsumennya. Salah
satu cara membeli barang agar bisa terjangkau ialah dengan system mencicil
pembayaran atau secara angsuran. Hingga pada akhirnya semua barang mewah mampu
didapatnya. Akan tetapi tidak semua orang beruntung, adakalanya ada juga
debitor yang macet memenuhi kewajibannya.
Properti, kendaraan,
segala perabotan dan peralatan isi rumah, sarana olahraga, dan sebagainya
adalah barang-barang kebutuhan hidup secara modern. Semuanya gencar ditawarkan
melalui berbagai media massa agar menjangkau para konsumen yang potensial
membutuhkan barang apapun itu.
Pepatah yang
berkaitan dengan harta duniawi, semisal untuk mendapatkan barang-barang
konsumtif di atas semua membutuhkan dana tidak terbatas, “uang memang bisa
membuat orang bahagia, akan tetapi uang bukan jaminan kebahagiaan.” Begitulah
jika uang yang dimiliki nominalnya jauh tertinggal dibandingkan nominal yang dibutuhkan untuk
memenuhi semua keinginan akan benda duniawi.
Berikut ini sekadar
referensi mengenai kehidupan masa depan yang bergelimangan harta dunia, namun
tidak membuat orang menemukan kebahagian sejati, bahkan cenderung sengsara
dalam hidupnya.
Akeh wong nyekel
bandha nanging uripe sangsara (Jayabaya, 1100-an)
Kelak di masa depan
orang Jawa/Nusantara akan hidup dalam gelimangan harta dunia, akan tetapi
justru mereka tidak menemukan kebahagiaan hakiki.
Mereka yang hidup bergelimangan harta duniawi tanpa bersyukur, justru akan mengalami kesengsaraan, karena apapun itu yang menggoda umat manusia agar berupaya mengejarnya baik yang eksis di bumi maupun di alam semesta adalah sumber daripada kesengsaraan.
Mereka yang hidup bergelimangan harta duniawi tanpa bersyukur, justru akan mengalami kesengsaraan, karena apapun itu yang menggoda umat manusia agar berupaya mengejarnya baik yang eksis di bumi maupun di alam semesta adalah sumber daripada kesengsaraan.
Sekian untuk sekali
ini.