Bahaya dari Utara
mbah subowo
1479 Saka.
Pagi itu suasana damai, Bulan Suro menjelang usai. Arak-arakan
protes aturan kerajaan mulai mereda, musim hujan hampir datang menjelang. Dan
tak lama lagi Majapahit mulai mempersiapkan diri kembali menggempur separatis Wirabhumi
Blambangan. Di mana saja kawula turut
menyaksikan berbagai pertunjukan dari Tiongkok: layangan, sulap, dan ilmu
pengobatan. “Misi ekspedisi Ma San Pao ke seluruh dunia hanya mencari
persahabatan sambil mengagungkan Tiongkok.” Demikian gaung yang disebarkan oleh
San Pao ke setiap Bandar Majapahit.
Begawan Ra Vadia yang tinggal di pinggiran Wilwatikta itu
berkata dalam hati, “Akan tetapi mereka juga bekerja senyap, telik sandi mereka
telah menyapu jaring-jaring telik sandi Majapahit mulai dari Campa hingga Bandar
Palembang, dan dengan keahlian pengobatan Tiongkok mereka dengan mudah menarik
simpati di Bandar-bandar yang mereka singgahi di seluruh dunia.”
“Itulah sebabnya Sri Maharatu Dewi Ratna Suhita mengambil
sikap dengan bercadang.”
Sri Krtanegara Anumerta pernah mentah-mentah menolak tunduk
pada Tiongkok. Selanjutnya pasukan Krtarajasa yang turun melawan balatentara
Mongol, mereka datang dan mendarat di Gresik. Kini mereka datang lagi dengan
wajah baru membawa bendera persahabatan dan membawa modal, harta benda tanpa
batas…. Menghadapi yang sebagai itu pekerjaan lain lagi.
“Mengapa Ayanda mencemaskan hal itu, bukankah modal besar
itu membuat negeri Majapahit makmur….” Kali ini putri Anggia memperdengarkan
suaranya yang jernih dan bening bagai air terjun dari Wilis.
Dengan diplomasi modal mereka yang datang dari Utara adalah
bahaya besar bagi Majapahit. Kekuatan modal akan menjadi pijakan dan sumber
utama kekuatan dalam diplomasi penaklukan. Lihat saja Bandar-bandar Majapahit
terang-terangan atau diam-diam menyatakan setia pada Tiongkok.
“Nusantara, Majapahit tidak boleh tunduk dan menjadi cacing berada
di kaki mereka, Ananda,” Begawan Ra Vadia mengulangi apa yang terlintas,
ingatan masa lalu semasa Gajah Mada Anumerta masih memberi perintah segenap
kekuatan Majapahit sepenuhnya.
Waktu itu hanya Tiongkok dan Majapahit merupakan adidaya Utara dan Selatan Khatulistiwa.
Waktu itu hanya Tiongkok dan Majapahit merupakan adidaya Utara dan Selatan Khatulistiwa.
Sekian untuk sekali ini.
*****