Ramalan Jokowi Lengser

Ramalan Jokowi Lengser

mbah subowo bin sukaris

Beberapa data ringan dan sederhana berikut ini sebagai bahan kajian ramalan kami tentang kemungkinan Jokowi lengser baik digulingkan maupun jatuh sendiri.
     Tunggul Ametung (ca 1215) lengser dari Tumapel, karena "people power" pimpinan Arok plus sokongan kaum Brahmana seluruh Kediri. Akuwu kadipaten Tumapel Tunggul Ametung disokong kerajaan Kediri tak mampu lagi membendung Arok cs yang akhirnya juga merangsek ke Kediri.
     Soekarno (1965) terjungkal dari kekuasaan karena konspirasi asing (Inggris + USA) plus pembangkangan separoh kekuatan militer yang lihai memanfaatkan situasi Putsch yang diciptakan oleh oknum anggota Politbiro PKI.
      Soeharto jatuh dari kekuasaan karena "people power" plus konspirasi asing terutama Yahudi yang berjaya mengatur ekonomi dunia.
      B.J. Habibie (1999) jatuh dari singgasana warisan Soeharto karena konspirasi asing (soal Tim-Tim) dan konspirasi Parlemen yang masih didominasi kekuatan militer Orba.
      Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, 2001) jatuh terjungkal dari kekuasaan karena terlalu pede merombak tatanan negara yang kental berwatak Orde Baru, plus konspirasi Parlemen yang didominasi faksi-faksi relijius yang tidak mau menyokongnya.
     Jokowi belum jatuh karena dipilih langsung oleh >50% warga NKRI. Tidak menjadi soal mengapa rakyat memilih Jokowi apa karena dia "media darling" atau cuma pemimpin populis penuh pencitraan.
      "People Power" dalam suatu negara RI hanya bangkit andaikata Jokowi semena-mena menyakiti lawan politiknya atau rakyat yang tidak memilihnya; dan juga  andaikata Jokowi dan kelompoknya korup guna memupuk kekayaan pribadi dan kelompoknya.
      Konspirasi asing yang berusaha menjungkalkan Jokowi rasanya masih "wait and see", USA-Tiongkok-Jepang-Uni Eropa-Yahudi ramai-ramai pata cengke menikmati madu investasi di wilayah NKRI. Tak ada alasan membuat satu dollar bernilai di atas 15.000 rupiah seperti semasa Orde Baru Soeharto berkuasa. Soal harga sembako naik, dan pertumbuhan ekonomi lambat dan lain sebagainya, itu masih belum cukup untuk menjatuhkan Jokowi, dan juga selama investor asing masih waras bahwa negeri ini merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara sekaligus negeri kaya-raya dengan bahan baku dan sumber daya manusia.
    Di sisi lain Parlemen RI tidak bisa menjatuhkan Jokowi karena memang tidak pernah memilih Jokowi jadi presiden. Parlemen sulit menjatuhkan presiden pilihan rakyat, kecuali sang presiden membuat keputusan blunder dalam bidang tertentu yang berakibat fatal bagi NKRI.
    Jokowi apapun dia, andai Petruk dadi ratu, tetap merupakan pilihan >50 rakyat NKRI, Jokowi bukan pemimpin dadakan yang kejatuhan wahyu keprabon bersifat sementara seperti yang terjadi dalam lakon dunia pewayangan/pedalangan "Petruk dadi Ratu". 
      Berikut ini sekilas cerita pewayangan "Petruk dadi Ratu": Petruk sukses menaiki takhta dengan cara memangku Abimanyu yang sedang sakit, dan juga tatkala Abimanyu gugur dalam Bharatayuddha. Kisah lainnya Petruk pada suatu kali berhasil mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menguasai pusaka/jimat Kalimasadha sehingga ia berhasil menduduki singgasana Lojitengara.

*****
Subowo bin Sukaris
Hasta Mitra Updated at: 8:14 AM