Pengantar Filsafat Marxis
Materialisme Dialektik
Dari Penerbit
Awal 1980-an lahir
kecenderungan di kalangan intelektual muda kita untuk mencari pemikiran alternatif
sebagai alat untuk menganalisis kenyataan sosial yang mereka hadapi ketika
itu, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi hingga mendapat pujian
mancanegara di satu pihak dan di lain pihak semakin menjadi-jadinya kepincangan
sosial: yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Pisau analisis yang ampuh dan yang dipercaya oleh para intelektual
pendahulu mereka (Sukarno dan Moh.Hatta) adalah Marxisme, dan bila pisau itu
digunakan secara tepat, maka sebab-sebab kepincangan itu akan menjadi
telanjang setelanjang-telanjangnya, dan akan terbuka jalan keluar yang
terang-benderang untuk mengatasinya
Bersamaan dengan itu, dari kalangan muda klas buruh timbul keinginan
untuk menyegarkan ilmu yang pernah mereka pelajari dua dasawarsa sebelumnya
untuk dijadikan senjata intelektual dalam melawan penindasan berlapis yang juga
mereka alami.
Kaum intelektual muda itu menyerbu perpustakaan-perpustakaan, terutama
di universitas-universitas, yang mereka kira masih menyimpan buku-buku
Marxisme. Namun, mereka tidak banyak menjumpai buku-buku yang mereka dambakan
itu. Sebab, jauh sebelumnya, 1965-1966, Penguasa yang menyebut dirinya Orde Baru
telah melakukan kebiadaban intelektual, yaitu memusnahkan, membakar dan
kemudian melarang beredarnya buku-buku yang mengandung ajaran Marxisme.
Ratusan ribu buku dari berbagai judul, telah menjadi abu akibat tindakan yang
tidak beradab itu.
Penulis buku kecil ini, yang untuk sementara namanya belum kita cantumkan
dalam buku yang ditulisnya ini – sekalipun sudah meninggal – mengerti benar
tuntutan objektif itu. Penulis telah menggeluti proses belajar dan mengajar
Marxisme, dan mengerti benar bahwa di antara tiga bagian/komponen Marxisme (Filsafat,
Ekonomi Politik dan Sosialisme), maka filsafat Marxisme adalah bagian utama dan
terpenting yang mendasari ajaran-ajarannya yang lain.
Pengalamannya yang kaya dalam mengajar filsafat Marxis yang dimulainya sejak
di penjara Kalisosok (Surabaya) sebagai tahanan Razia Agustus Sukiman,1952,
kepada para pemula setahanan sampai pengalamannya memberikan kuliah-kuliah di
berbagai Akademi di Jakarta, terutama Akademi Ilmu Sosial “Aliarcham” telah
membantunya menyusun buku kecil ini dengan kaedah, sistematik dan penguraian
yang tepat, sekalipun diketahui ia hampir-hampir tidak memiliki perpustakaan
pribadi untuk referensi-referensinya. Tanpa mengurangi sifat ilmiahnya,
Penulis memberikan contoh-contoh sederhana dalam tiap tema yang diuraikannya,
mulai dari Pengertian Filsafat, Masalah Terpokok dalam Filsafat yang membaginya
atas Dua Kubu – idealisme dan materialisme – sampai ke pengertian Materi
dan Bentuk-bentuk Eksistensinya, selanjutnya juga sampai ke Hukum Dialektika
yang objektif dan Metode Dialektika yang subjektif. Dengan demikian, apa yang
semula dianggap rumit dan pelik menjadi mudah ditanggapi dan dicerna. Hal itu
juga disebabkan karena Penulis memberikan arah yang jelas dan benar untuk apa
belajar filsafat Marxisme, yaitu bukan hanya untuk mengerti dan menafsirkan
dunia, melainkan juga dan terutama untuk mengubahnya.
Penulis nampaknya belum sempat melengkapi Materialisme Dialektik ini
dengan Materialisme Histori sebagai bagian dari Materialisme Dialektik dan Histori
(MDH). Juga belum sempat melengkapi dengan Epistemologi Marxisme (teori
tentang metode atau dasar dan sistematik pengetahuan Marxisme) yang juga
merupakan bagian tidak terpisahkan dari filsafat Marxis.
Sekalipun demikian, mempelajari Materialisme Dialektik dan
hukum-hukumnya yang terurai dalam buku kecil ini, kiranya akan sangat membantu
para pemula dalam mempelajari ajaran-ajaran Marxisme lainnya.
“Lembaga Studi Demokrasi Baru” menerbitkan buku kecil ini, terutama untuk kebutuhan internalnya
di samping untuk melestarikan karya tulis seseorang yang telah mengabdikan
hidupnya untuk pekerjaan revolusioner.
Redaksl
Penerbit