Rahasia Satrio Pinandito
Sinisihan Wahyu
mbah subowo bin sukaris
Pasca goro-goro atau "big bang" kelak dalam proses terbentuknya tatanan dunia baru maka atas kehendak-Nya muncullah pemimpin seorang Satrio Pinandito bagi wilayah Nusantara termasuk wilayah bumi bagian selatan yang mayoritas penduduknya terdiri dari bangsa kulit berwarna agak gelap hingga berwarna gelap.
Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu, sosok dalam ramalan Ronggowarsito sebagai penyempurnaan daripada ramalan Joyoboyo adalah manusia terpilih pengemban pulung gaib wahyu keprabon, dan kelak akan marak sebagai ratu adil yang diemong oleh Sabdo Palon.
Pemerintahan dalam tatanan dunia baru yang berpusat di salah satu pulau di Nusantara itu berbentuk kerajaan, tepatnya adalah kerajaan Jawa modern, ajaran lama yang diperbarui akan bergairah kembali, termasuk di dalamnya sifat-sifat kejawen yang telah direformasi sesuai dengan jamannya sangatlah dominan dalam ajaran tersebut.
Semua kejadian kelak usai "big bang" melanda bumi manusia itu akan terjadi begitu saja dengan sendirinya layaknya sebuah takdirNya.
Satrio Pinandito saat ini (2010) belum dirasuki pulung gaib wahyu keprabon, karena hanya proses itu berlangsung pada momen yang tepat, dan cepat. Apa arti pulung gaib? Apa itu wahyu keprabon?
Pikiran sekumpulan manusia baik yang hidup atau pun tatkala meninggal dunia dapat memicu terbentuknya energi, dan berubah menjadi massa. Sejak masa purba dalam jumlah besar energinya akan terbentuklah energi cahaya oval dan bulat serupa dengan piring terbang tak dikenal (ufo=unidentified flying object). Selama ratusan ribu tahun berkas cahaya itu berevolusi menjadi makhluk-makhluk cahaya dan masing-masing memiliki sifat manusia. Salah satu yang paling dominan adalah raja pulung yang memiliki karakter sebagai raja, dan ia juga memiliki wahyu keprabon, wahyu kerajaan, atau sifat memerintah dalam kerajaan. Di seluruh dunia ini hanya ada tiga pulung gaib wahyu keprabon: bagi bangsa kulit putih, kulit kuning, dan kulit berwarna lainnya.
Albert Einstein dalam teori relativitas mengatakan, "Setiap benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya, maka ia tidak akan terikat pada ruang dan waktu," berarti ia memiliki waktu dan ruang khusus dan disebut abadi. Pulung itu bersifat abadi karena ia berbentuk berkas cahaya dan mampu bergerak dengan kecepatan cahaya.
Di antara pulung-pulung gaib yang paling sempurna dan hidup di bumi ialah pulung gaib yang memiliki wahyu keprabon. Karena berkas cahaya pulung itu mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya (299,792,458 meter perdetik) sehingga ia berubah ke dalam bentuk gaib.
****
related post