Strategi Wagner Rusia diadopsi OPM?

Strategi Wagner Rusia diadopsi OPM?

mbah subowo

Dari berbagai sumber, panglima TNI menyatakan KST atau KKB menyerbu pasukan TNI melibatkan anak-anak dan emak-emak. Apa itu berarti penembak jitu OPM bersembunyi dan mengincar personel TNI dengan cara menembaki personil TNI satu demi satu?

     Penulis jadi teringat strategi perang pasukan Wagner Rusia yang mengerahkan pasukan bekas narapidana untuk memancing posisi dan lokasi pasukan Ukraina. Pasukan umpan Rusia itu dipaksa maju untuk menerima peluru musuh atau sengaja dikorbankan demi mengetahui posisi dan lokasi altileri Ukraina, kemudian langkah selanjutnya dengan mudah pasukan Rusia menghabisi pasukan altileri Ukraina, dengan berbagai serangan baik menggunakan pesawat tempur, heli, maupun drone tempur. Pasukan Ukraina mengaku cukup kewalahan dengan strategi Wagner Rusia tersebut.

     Dalam hal keterangan panglima TNI di atas bisa disimpulkan bahwa strategi gerilya OPM hanya membuat pengalihan perhatian pasukan TNI sehingga menjadi tidak fokus mengenai baik posisi maupun keberadaan pasukan OPM, sehingga pasukan TNI tidak mampu mengantisipasi dan melakukan serangan balik terhadap para penyerbu yang siap menghilang dalam sekejab. 

     Perkembangan TNN vs OPM hingga saat ini terjadi beberapa kali adu strategi antara TNI vs KST dimana strategi TNI yang modern belum cukup mumpuni dalam menghadapi strategi gerilya OPM. 

     OPM mengetahui bahwa TNI dibatasi berbagai tindakannya, antara lain tidak boleh menggunakan semua peralatan perang modern kelas berat seperti meriam, senapan mesin, pesawat pembom dan senjata berat lainnya. TNI hanya boleh adu strategi perang dengan gerilya OPM. Penyerangan oleh KST/KKB OPM terhadap TNI yang berpindah-pindah sasaran memang sulit diantisipasi atau dibaca strateginya oleh komandan TNI.

     TNI bisa meniru strategi membuat "pancingan" itu dengan cara modern, misalnya satu orang personil berbaju "besi" dilepaskan ke suatu wilayah, sementara dari balik persembunyian kelompok pasukan TNI mengawasi gerakan KST yang mungkin saja mudah teperdaya.

     Sekian untuk sekali ini.

*****

Subowo bin Sukaris
Hasta Mitra Updated at: 7:37 PM