Ramalan Joyoboyo "hilang pangkat-kedudukan"
mbah subowo
Di penghujung 2022 patut dicatat dengan menengok beberapa surya ke belakang, terjadi bencana kemanusiaan, sosial, politik, ekonomi yang berimbas para pemangku jabatan mulai dari menteri, gubernur, bupati, walikota, komisarir besar polisi, Kolonel TNI, wakil rakyat dan seterusnya kehilangan segalanya, ya, karena telah resmi dinyatakan bersalah alias jadi terdakwa.
Ramalan Joyoboyo yang berasal dari abad keduabelas masehe (1100-an) nyatanya sudah menggambarkan hal di atas. Para pemangku jabatan dalam institusi negara hendaknya berhati-hati dalam laku hidup dalam jabatanya agar tidak mengalami nasib tersebut.
Langsung saja ke tkp syair Joyoboyo:
"Akeh pangkat lan drajat
pada minggat ora karuan sababe."
Kelak di masa depan akan terjadi suatu masa yakni para abdi negara di Nusantara ini akan mengalami hal menyesakkan hati karena bertahun-tahun memupuk kerja keras dan mendapatkan anugerah berupa pangkat, derajat (kedudukan) tiba-tiba lenyap sebabnya tidak disangka-sangka atau di luar perhitungan sama sekali.
Jika diambil hikmahnya, sebagai pelajaran diharapkan para yang sukses meraih pangkat maupun jabatan itu ibarat bermain catur harus selalu dua langkah di depan lawannya. Bisa meneropong ke masa depan sebab-akibat dari tindakan sesaat yang berakibat fatal bagi diri dan keluarganya. Dalam pepatah modern "pikir dulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna."
Sekian untuk sekali ini.
*****