Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia
Saskia Eleonora Wieringa
Dari Penerbit
Kami bangga, akhirnya, bersama dengan Kalyanamitra, bisa menerbitkan buku “dahsyat” ini. Terus terang, ide penerbitan buku ini sempat tertunda dua tahun dengan sejumlah alasan. Antara lain masalah keamanan, terutama akibat politik “pembinaan” yang dilakukan pemerintah Orde Baru terhadap perbukuan di Tanah Air.
Kini, di jaman di mana setiap orang berkepentingan meneriakkan kata “reformasi”, tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda penerbitan buku yang penting diketahui dan disimak oleh mereka yang peduli pada catatan sejarah formal yang penuh dengan carut-marut pesan sponsor politik. Buku yang ditulis oleh orang “seberang” ini barangkali memberikan sejumlah bahan kajian yang sangat berharga, terutama dalam menerawang realitas sejarah yang selama ini ditutup-tutupi Orde Baru.
Kami menganggap buku ini akan memberikan sumbangan penting, khususnya pada saat ada keinginan dari kalangan sejarawan untuk mengkaji ulang sejarah formal yang telah dibakukan penguasa selama ini. Dengan paradigma gender, penulis buku ini bukan hanya berhasil melakukan penelusuran sejarah yang tersembunyi (baca: disembunyikan!) tentang gerakan perempuan di Indonesia, tapi juga mendekonstruksi bangunan berpikir sebuah masyarakat dari rejim yang merepresentasikan dominasi “berpikir laki-laki”.
Harapan kami, buku ini merupakan disertasi akademis Saskia Eleonora Wieringa untuk mencapai gelar doktor pada Universitas Amsterdam yang dipertahankan pada 6 Oktober 1995 dengan promotor Profesor Dr. O.D. van den Muijzenberg dan Profesor Dr. G. Lycklama à Nijeholt ini bisa membuka ruang wacana ilmiah yang baru. Khususnya tentang perempuan dan gender di Indonesia. Sebuah hal yang sering dianggap sebelah mata, tapi sekaligus pernah dipolitisir sedemikian hebat akibat ketakutan penguasa (kaum lelaki) secara berlebihan.
Kini, di jaman di mana setiap orang berkepentingan meneriakkan kata “reformasi”, tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda penerbitan buku yang penting diketahui dan disimak oleh mereka yang peduli pada catatan sejarah formal yang penuh dengan carut-marut pesan sponsor politik. Buku yang ditulis oleh orang “seberang” ini barangkali memberikan sejumlah bahan kajian yang sangat berharga, terutama dalam menerawang realitas sejarah yang selama ini ditutup-tutupi Orde Baru.
Kami menganggap buku ini akan memberikan sumbangan penting, khususnya pada saat ada keinginan dari kalangan sejarawan untuk mengkaji ulang sejarah formal yang telah dibakukan penguasa selama ini. Dengan paradigma gender, penulis buku ini bukan hanya berhasil melakukan penelusuran sejarah yang tersembunyi (baca: disembunyikan!) tentang gerakan perempuan di Indonesia, tapi juga mendekonstruksi bangunan berpikir sebuah masyarakat dari rejim yang merepresentasikan dominasi “berpikir laki-laki”.
Harapan kami, buku ini merupakan disertasi akademis Saskia Eleonora Wieringa untuk mencapai gelar doktor pada Universitas Amsterdam yang dipertahankan pada 6 Oktober 1995 dengan promotor Profesor Dr. O.D. van den Muijzenberg dan Profesor Dr. G. Lycklama à Nijeholt ini bisa membuka ruang wacana ilmiah yang baru. Khususnya tentang perempuan dan gender di Indonesia. Sebuah hal yang sering dianggap sebelah mata, tapi sekaligus pernah dipolitisir sedemikian hebat akibat ketakutan penguasa (kaum lelaki) secara berlebihan.
Jakarta, 17 Agustus 1999