Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa

Anak Semua Bangsa

Pramoedya Ananta Toer

mbah Sghriwo

Anak Semua Bangsa seri kedua kwartet karya Pulau Buru diawali, "Kepergian Annelies ke Nederland menumpang sebuah kapal laut maskapai KPM. Seorang wanita totok mengawal si sakit Ann dalam kapal yang berlayar dengan kecepatan abad 18. Juga seorang agen Melayu diam-diam mengawal sang dewi.
    Dan Annelies pun menyadari ada seseorang yang menjaganya dengan baik dan melayani dirinya sebaik mungkin di perjalanan jauh itu.
    Annelies belayar dipisahkan dari keluarganya, dari suami dan ibunda tercintanya dengan alasan hak asuh dimiliki oleh saudara tirinya lain ibu yang tinggal di Nederland. Saudara tirinya itu seorang anggota militer Kerajaan Belanda.
    Saudara tirinya menjadi pewaris utama harta Herman Mallema yang berada di tangan Nyai Ontosoroh. Annelies tentu tidak mendapat bagian dari warisan itu berdasarkan hukum Belanda. Mengapa Sang saudara tiri itu ngotot ingin memelihara saudara tirinya yang nyata-nyata tidak bakal mengusik warisan itu? Dan pemerintah Nederland maupun Hindia-Belanda membiarkan saja seorang anak dalam keadaan sakit parah dipisahkan dari ibu kandungnya sendiri?
    Minke dan Annelies menikah secara Islam. Kepergian Annelies ke luar negeri dipisahkan dari suaminya itu telah didengar oleh penduduk Wonokromo dan Surabaya. Maka mereka terutama orang-orang Madura itu pun mengirimkan sepasukan penduduk tanpa senjata guna menghadang kereta Gubermen yang hendak meninggalkan rumah Nyai Ontosoroh. Pemerintah kolonial Belanda yang kewalahan akhirnya mengirim pasukan khususnya Marsose untuk menindas orang-orang yang memberontak itu.
    Pertentangan kelas penguasa (borjuis) melawan kelas rakyat jelata pun (proletar) terjadi. Pertentangan kelas pribumi terjajah melawan kelas bangsa penjajah (imperialis) terjadi.
*** 


Subowo bin Sukaris
Hasta Mitra Updated at: 11:52 AM