Karya  Pulau Buru
Arus Balik -- Sebuah epos  pasca kejayaan Nusantara sebagai kekuatan dan kesatuan maritim pada awal  abad 16.
Lembaga Magsaysay :
Pramoedya Ananta Toer
"...  menerangi dengan kisah-kisah cemerlangnya kebangkitan kesadaran dan  pengalaman modern rakyat Indonesia."
Semasa  jayanya Majapahit, Nusantara merupakan kesatuan maritim dan kerajaan  laut terbesar di antara bangsa-bangsa beradab di muka bumi. Arus  bergerak dari selatan ke utara, segalanya: kapal-kapalnya, manusianya,  amal perbuatannya dan cita-citanya, semua bergerak dari Nusantara di  selatan ke 'Atas Angin' di utara. Tetapi zaman berubah...
    Arus  berbalik -- bukan lagi dari selatan ke utara tetapi sebaliknya dari  utara ke selatan. Utara kuasai selatan, menguasai urat nadi kehidupan  Nusantara... Perpecahan dan kekalahan demi kekalahan seakan menjadi  bagian dari Jawa yang beruntun tiada hentinya.
     Wiranggaleng -- pemuda desa sederhana, menjadi tokoh protagonis dalam  epos kepahlawan yang maha dahsyat ini. Dia bertarung sampai ke pusat  kekuatan Portugis di Malaka, memberi segala-galanya -- walau hanya segenggam pasir sekalipun -- untuk membendung arus utara.
    Masih  dapatkah arus balik membalik lagi?
Karya  Pramoedya Ananta Toer
sebuah epos besar
dari seorang  penulis besar.
ISBN 979-8659-04-X
 Hasta Mitra bangga mempersembahkan epos besar Pramoedya Ananta  Toer ini pada Rakyat dan Tanah Air Indonesia untuk ikut merayakan  setengah abad Indonesia Merdeka. Di samping itu kita bergembira bersama  para pencinta sastra dan pengagung kebebasan menulis di mana pun di  dunia berkenaan dengan dua penghargaan terhormat yang diterima oleh  Pramoedya hampir bersamaan waktu sebagai pengarang Indonesia, pertama :  Ramon Magsaysay Award 1995 dari Filipina, kedua : Wertheim Award 1995  dari Belanda.
Arus Balik adalah bagian dari suatu proyek besar studi sejarah Nusantara yang dilakukan Pramoedya sebelum ditahan pada 1965. Terpaksa dia menulis hasil risetnya semasa tahanannya di Pulau Buru (1969-1979) tanpa membawa sebaris pun catatannya. Yang dihasilkan bukanlah sebuah thesis sejarah, tetapi novel sejarah sebagaimana juga halnya dengan sejarah gerakan kebangkitan kebangsaan Indonesia yang dituangkannya dalam bentuk novel tetralogi Bumi Manusia, bukan kertas ilmiah.
Arus Balik adalah bagian dari suatu proyek besar studi sejarah Nusantara yang dilakukan Pramoedya sebelum ditahan pada 1965. Terpaksa dia menulis hasil risetnya semasa tahanannya di Pulau Buru (1969-1979) tanpa membawa sebaris pun catatannya. Yang dihasilkan bukanlah sebuah thesis sejarah, tetapi novel sejarah sebagaimana juga halnya dengan sejarah gerakan kebangkitan kebangsaan Indonesia yang dituangkannya dalam bentuk novel tetralogi Bumi Manusia, bukan kertas ilmiah.
by subowo bin sukaris
*****