Musso Djalan Baroe Repoeblik Indonesia


Djalan Baroe Repoeblik Indonesia Musso

mbah sghriwo

Musso datang jauh-jauh dari Moscow tak lain daripada bukan membawa tugas khusus dari dinas intelijen Uni Sovyet akan tetapi membawa konsep diri sendiri dari hasil menimba ilmu di sana yakni Jalan Baru bagi Republik Indonesia yang pada intinya menyusun strategi baru bagi pejuang komunis Indonesia dalam menyongsong kemerdekaan hendaknya tidak lagi bekerja tertutup, ilegal, melainkan menampilkan diri dengan gamblang di hadapan massa rakyat Indonesia. Agar rakyat Indonesia tahu ada partai pelopor yang memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari usaha asing untuk kembali menjajah tanah air tercinta Indonesia. Diharapkan di bawah Partai Komunis Indonesia yang legendaris itu dapat menggentarkan bangsa asing yang hendak mengangkangi kembali ibu pertiwi.
Musso
    Untuk itulah strategi yang dimajukan oleh Musso ialah mempersatukan elemen partai Buruh, Partai Sosialis, dan serikat buruh kereta api dan sayap pemuda dan wanita dalam satu wadah yakni PKI. Demikianlah niatan Musso yang sebenarnya. Dan yang tidak benar adalah mengubah Republik Indonesia menjadi Sovyet-Sovyet bergabung dengan Soviet Uni. Negara-negara atau sovyet-sovyet yang komunis belumlah menjadi target karena Republik Indonesia sudah berdiri beberapa tahun sebelumnya dan telah diakui secara kilat oleh Uni Sovyet untuk pertama kalinya. Dan itu berarti Uni Sovyet mengakui Republik Indonesia Soekarno dan bukan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara satelit dari Sovyet Uni.
    Setelah PKI terbentuk maka partai yang berfusi di dalamnya otomatis dibubarkan atau hilang dengan sendirinya. Kekuatan hanya berada dalam satu komando saja Partai Komunis Indonesia. Konsep ini dapat berlangsung mulus sampai di sini dan selanjutnya membentuk Front perjuangan yakni Front Demokrasi Rakyat atau FDR.
    Musso berkampanye terang-terangan dari satu kota ke kota lain di Jawa. Mulai dari Madiun, Nganjuk, Kediri, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan dan seterusnya. Semua itu dianggap oleh golongan anti-komunis sebagai provokasi untuk mengubah Republik Indonesia menjadi Negara Komunis, padahal Musso menggalang kekuatan itu untuk membantu mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
    Jalan Baru Republik Indonesia seharusnya menjadi kekuatan inti untuk mempertahankan kemerdekaan dengan bersatu padunya Partai pelopor dan massa rakyat jelata, merupakan kekuatan mahadahsyat dalam suatu perang rakyat jangka pendek dan panjang. Dengan kekuatan demikian mustahil bangsa asing yang hanya mengandalkan kekuatan senjata dan prajurit yang berpengalaman dalam perang dunia kedua itu mampu menguasai wilayah Republik Indonesia.
    Sejak diluncurkan pertama kali Manifesto Komunis maka setiap gerakan komunis selalu penuh misteri bagai hantu, kekuatan yang muncul terang-terangan tidak akan pernah ditolerir keberadaannya di dunia nyata oleh kaum anti-komunis yang dipimpin oleh negeri kapitalis, sehingga dana dan daya berapapun akan dikeluarkan agar dapat tumpas calon kekuatan yang menghimpun unsur komunis.
    Musso akhirnya gugur dalam pertempuran dengan bangsa sendiri yang mendapat pesan sponsor negeri-negeri kapitalis. Namanya begitu buram dalam sejarah Republik Indonesia yang super anti-komunis. Akan tetapi ia buram bukan karena perbuatan kriminal, ia tetaplah seorang pejuang Indonesia yang gagah berani membela tanah airnya sendiri yang sudah dibasahi dengan darahnya. Kematian Musso bagi kelompok anti-komunis merupakan sebuah kemenangan besar. Dan bagi siapapun yang mengenalnya secara langsung Musso adalah pejuang gagah-berani rela berkorban tanpa pamrih. Demikianlah yang terjadi sepanjang masa perjuangan kelas dalam sejarah antara dua kubu yang saling bertentangan selalu terjadi dan melahirkan sintesa baru yang lebih maju lagi.
Subowo bin Sukaris
Hasta Mitra Updated at: 9:32 PM